SITUBONDO – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mengangkat topi sebagai apresiasi untuk masyarakat Besuki Raya dalam acara Pagelaran Pawai Budaya dan Bhupak Bumi yang digelar di halaman SD Negeri 4 Besuki, Minggu (14/9/2025).
Menurut bupati yang akrab disapa Mas Rio itu, keberhasilan acara ini justru lebih didorong oleh semangat warga dibandingkan semata oleh dukungan anggaran pemerintah.
“Saya angkat topi untuk Besuki. Semangat warga Besuki Raya untuk merayakan hari ulang tahun daerahnya besar sekali. Saya bangga dan mengapresiasi setinggi-tingginya. Bupati hanya membantu melalui kebijakan anggaran,” ujar Mas Rio.
Pada gelaran kegiatan selanjutnya, MasRio menegaskan seluruh kegiatan budaya di Besuki akan sepenuhnya didukung oleh pemerintah kabupaten tanpa perlu lagi urunan dari masyarakat.
“Mudah-mudahan besok-besok sudah tidak ada lagi urunan dari warga masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ini. Semuanya akan di-backup oleh pemerintah Kabupaten Situbondo,” katanya.
Bupati juga menyampaikan dukungan terhadap partisipasi anak-anak dalam kegiatan karnaval yang turut menggerakkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Ini hiburan untuk anak-anak kita, membangun kepercayaan diri, teamwork, dan rasa optimis di masa yang akan datang,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Besuki Taufan Andhika Jaksana melaporkan bahwa peringatan Hari Jadi Besuki (HJB) ke-261 tahun ini merupakan peringatan ke-11 sejak HJB mulai diselenggarakan secara resmi 11 tahun lalu.
Ia menyebut peringatan tahun ini sangat istimewa karena tidak hanya mengandalkan kesukarelawanan masyarakat, namun juga mendapat perhatian besar dari pemerintah kabupaten.
“Kalau hanya mengandalkan kesukarelawanan, sulit kita bisa menyelenggarakan HJB dengan meriah seperti tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya biasanya hanya satu kegiatan kebudayaan saja, tapi kali ini kita mulai dengan kirab pusaka, dilanjutkan dengan pawai budaya,” jelasnya.
Camat Taufan juga menegaskan kehadiran intens Bupati Rio dalam seluruh rangkaian kegiatan HJB menjadi bukti kedekatannya dengan warga Besuki. “Bapak Bupati bahkan sering menyampaikan niat tinggal di Besuki mulai Januari 2026, dan kami sudah merasakan kehadirannya sejak sekarang,” katanya.
Taufan juga mengapresiasi peran PT POMI, pemerintah kabupaten, serta seluruh masyarakat Besuki Raya yang telah menyumbangkan dana, tenaga, dan pikiran demi suksesnya perayaan.
Kegiatan bertajuk 'Besuki Bersejarah, Harmoni dalam Keberagaman' tercermin dari keberagaman etnik dan agama di wilayah tersebut.
“Sebagai contoh, pada saat kirap pusaka dan gebyar UMKM, lagu Indonesia Raya dipandu oleh paduan suara Gita Nada Kasih yang terdiri dari 40 orang jamaah dari lima gereja di Kecamatan Besuki. Ini bukti harmoni dalam keberagaman,” pungkas Taufan.[]