JEMBER - Setiap kali Program Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan (Bunga Desaku) digelar oleh Gus Bupati Fawait, dipastikan di malam harinya para kepala desa berkumpul, menghadap untuk menyampaikan aspirasi masyarakat di desa mereka masing-masing. Supaya kegiatan tersebut formil dan menghasilkan keputusan yang serius, bupati pun memerintahkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pemkab Jember, untuk mengemas serap aspirasi tersebut.
Seperti yang digelar saat Bunga Desaku digelar di wilayah Kecamatan Arjasa. Pada Jumat (29/08) malam, sejumlah kepala desa yang ada se-Kecamatan Arjasa dan juga diikuti mereka dari wilayah Kecamatan Jelbuk hingga Kalisat, menggelar diskusi aspirasi bersama Gus Bupati Fawait. Salah satu yang disuarakan kepala desa tersebut, meminta kepada Gus Bupati Fawait, agar ambulans desa diserahkan sepenuhnya ke pemerintahan desa (Pemdes) masing-masing.
Satu-persatu kades bersuara. Dari para kades tersebut, ada yang menyampaikan bahwa selama tiga tahun terakhir ini, desanya seakan tidak memiliki ambulans desa. Sebab katanya, sopirnya yang dipilih dinas, ternyata bukan warga desa setempat. Sementara armada ambulans desanya, tidak diparkir di kantor desa dan dibawa pulang oleh sopir yang bersangkutan.
Hal senada juga disampaikan Kades Plalangan, Sofyan Zulkarnain Malik. Dia bahkan rela mengeluarkan uang pribadinya, untuk membeli mobil yang kemudian dibranding mobil ambulans. Sengaja demikian, agar dia memiliki keleluasan melayani masyarakat desanya. “Saya minta kepada Gus e. Agar Ambulans desa diserahkan ke masing-masing desa,” pintanya.
Mendengar aspirasi yang demikian, Gus Bupati Fawait, kembali menawarkan kepada kades lainnya yang ada di forum tersebut, apakah yang lain juga sepakat dengan permintaan Kades Plalangan, Kalisat. “Kalau pak kades Rhoma Irama (Sebutan akrab Gus Fawait ke Kades Plalangan, Red) meminta ambulas desa diserahkan ke desa-desa setempat, apa kades yang lain setuju?,” tanya Gus Bupati Fawait.
Pertanyaan orang nomer satu di Pemkab Jember itu sontak dijawab serentak oleh kades yang hadir di Jumat malam. “Setuju gus!!!. Lebih enak begitu,” teriak mereka. Kemudian, Gus Bupati Fawait kembali menegaskan tawarannya. “Apa para kades sepakat, ambulans desa dikelola kades?,” tanyanya lagi. “Sangat sepakat gus,” jawab para kades dengan tepuk tangan.
Setelah mendapat kepastian begitu, Gus Bupati Fawait sempat menoleh ke Plt. Sekda Jember Jupriono, kemudian meminta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Harry Agustriono, untuk mencatat kesepakatan tersebut. “Pak Helmi, Plt, Kepala Dinas Kesehatan, mohon diatensi ya pak,” perintah Gus Bupati Fawait, yang disambut dengan suara kegembiraan para kades di Rembangan. (*)